Senin, 05 September 2011

Jika Aku Menjadi (Gembel Vacation)

Jika Aku Menjadi (Gembel Vacation)

Lebaran kali ini, sama seperti empat tahun terakhir. Merayakan hari kemenangan di kampung orang tua di Keppe, Belopa, Sulawesi Selatan.

Hari terakhir sebelum kembali ke aktivitas di Makassar. Cita-cita kami harus tercapai yaitu mengunjungi salah satu dusun di Larompong yaitu Salu Tabang.

Salu Tabang adalah dusun bersejarah bagi keluarga dari pihak ibu saya. Disanalah, tempat ibuku beserta ketujuh saudaranya ditempa oleh kakek dan nenek [sekilas info, haha]. Setelah nenek meninggal, kurang lebih sebelas tahun lalu, rumah itu sudah tidak ditinggali kakek lagi. Otomatis pada saat mudik lebaran tempat itu tak terjamah olehku. Dibutuhkan sekitar sepuluh menit perjalanan menggunakan sepeda motor dari jalan raya besar.

Siang itu, bersama tante, adik dan sepupuku perjalanan mengenang kembali masa-masa kecilku ketika mudik lebaran kembali ter-flashback kembali.

Melihat kembali rumah panggung yang sudah rapuh, hampir roboh, jadi teringat almarhum kakek dan nenek.

Pintu terkunci, mari kita photo sassion ditangga saja.



Jika lebaran tiba, sanak saudara dari perantauan akan berkumpul. Kami para cucunya paling heboh sendiri bekejar-kejaran di dalam rumah, paling senang kalau diajak ke kebun dekat rumah. Memetik jambu air, rambutan, langsat, durian.

Perjalanan menuju kebun belakang rumah

Buah dengeng [kurang tahu bahasa Indonesianya]


Bahkan saya masih merasakan zaman-zaman masih menggunakan lampu petromak. Maklumlah, bernaung di bawah kaki bukit yang belum dijamah oleh PLN. Jika larut malam tiba, suara kayu diobarak-abrik di bawah rumah panggung akan selalu terdengar. Kata nenek “itu suara babi hutan”.

Paling menyenangkan “berenang” di sungai belakang rumah. Sayang, sekarang airnya dangkal.

bebek pun sudah tidak bisa berenang nihh..

ternyata rumah itu terkunci, padahal mau sekali masuk ke dalam... :(
jadi, mari kita melanjutkan perjalanan ke Masjid, SD dan Tsanawiyah. sepuluh tahun lalu SD ini berdindingkan kayu, bahkan beralaskan tanah. Sangat memprihatinkan.



Sekarang fasilitas pendidikannya jauh lebih baik

Nda penting...hahaha



singgah silaturahim di rumah kepada dusunnya

Lebih tidak penting lagi



Ehemm..singgah dulu ah...si rumah Tante. Wuihh...diajak petik cabe di kebunnya [sebenarnya bukan diajak, tapi memaksakan diri untuk diajak].
cabe ekstra jumbo

Bungkus..mumpung gratis..




sekian petualangan kali ini, Insya Allah tahun depan dipertemukan lagi dengan Ramadhan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Let's Start from Here and Powered by Blogger.