Kamis, 18 Agustus 2011

Skripsweet

Ampunilah dosa kami, dosa para senior kami, dosa para pemimpin lembaga kami, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami ketika kami MABA.. #nahloh #apakah :D :D

Sejenak mengenang masa MABA, senior bagaikan momok yang menyeramkan di mata kami. Kami lebih takut senior dibandingkan dosen. Bahkan kadang lebih memprioritaskan tugas dari senior dibandingkan dosen. Melewati lantai tiga, sambil menundukkan kepala. Bahkan, lebih memilih mutar di lantai empat. Lantai empat seperti jalan surga bagi kami, bebas berjalan layaknya seorang model yang berlenggang-lenggong di catwalk.
(ini hanya sebagai pengantar)


Sekarang beda lagi zamannya, MAHASISWA TINGKAT AKHIR, sekarang jauh lebih takut ke dosen pembimbing dibandingkan kanda-kanda senior ketika kami MABA dulu. Iseng-iseng saja googling. Dapat sebuah skrpsi yang super duper menkjubkan dengan judul “HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DOSEN PEMBIMBING DENGAN TINGKAT STRESS DALAM MENULIS SKRIPSI”.




Persepsi mahasiswa terhadap komunikasi yang terjalin antara mahasiswa dengan dosen pembimbing skripsi juga mempengaruhi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Persepsi yang negatif akan membuat mahasiswa menjadi malas dalam mengerjakan skripsi, kehilangan motivasi dan stress dalam mengerjakan skripsi.


Tapi, apa sebenarnya yang terjadi pada saya???

Dosen pembimbing saya dengan positif dan luar biasanya memberikan motivasi dahsyat, memberikan SIAGA 1 pada kami yang seperti siput dalam mengerjakan skripsi.

Menurut penelitian Santoso, Raharjo, Sulistyani (1998) ketika berkonsultasi dengan dosen–dosen tertentu mengakibatkan stress yang tinggi pada mahasiswa, dosen tertentu membuat mahasiswa merasa tertekan setiap atau akan sedang 4 konsultasi. Kondisi ini tentu saja menghambat mahasiswa dalam mengerjakan skripsi bahkan dapat membuat mahasiswa menunda mengerjakan skripsi mereka karena kehilangan motivasi dan merasa rendah diri, maka dari itu diperlukan kepekaan dan empati dari dosen pembimbing skripsi, dosen harus mau membuka diri dan berdiskusi mengenai materi skripsi dan sekaligus responsif terhadap kondisi psikologis mahasiswa untuk dapat mereduksi stress pada mahasiswa.

Hahahaha, behhh...hatiku bagai dirajam duri, ini sama seperti yang kami rasakan sekarang...


Katanya sih...yang menjadi permasalahan yang biasanya dihadapi mahasiswa dalam proses penulisan skripsi diantaranya kesulitan mencari literatur, dana yang terbatas, tidak terbiasa menulis dalam arti menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan sistem kerja terjadwal dengan pengaturan waktu sedemikian ketat dan masalah dengan dosen pembimbing skripsi.


Saya memilih KESULITAN MENCARI LITERATUR dan SISTEM KERJA TERJADWAL DENGAN PENGATUR WAKTU SEDEMIKIAN KETAT yang menjadi penghambat. Yah, mungkin lebih tepatnya saya tipikal orang Prokrastinasi (alasan Klasik).

Kecemasan dalam menghadapi dosen pembimbing skripsi ditunjukkan mahasiswa dalam perilaku menghindar untuk bertemu dengan dosen pembimbing skripsi.

kendala-kendala yang biasa dihadapai mahasiswa dalam menulis tugas akhir skripsi adalah kendala internal yang meliputi malas sebesar (40%), motivasi rendah sebesar (26,7%), takut bertemu dosen pembimbing sebesar (6,7%), sulit menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing skripsi sebesar (6,7%). Kendala eksternal yang berasal dari dosen pembimbing skripsi meliputi sulit ditemui sebesar (36,7%), minimnya waktu bimbingan sebesar (23,3%), kurang koordinasi dan kesamaan persepsi antara pembimbing 1 dan pembimbing 2 sebesar (23,3%), kurang jelas memberi bimbingan sebesar (26,7%), dan dosen terlalu sibuk sebesar (13,3%). Kendala buku–buku sumber meliputi kurangnya buku–buku referensi yang fokus terhadap permasalahan penelitian sebesar (53,3%), referensi yang ada merupakan buku edisi lama sebesar (6,7%). Kendala faslitas penunjang meliputi terbatasnya dana dengan materi skripsi, kendala penentuan judul atau permasalahan yang ada sebesar (13,3%), bingung dalam mengembangkan teori sebesar (3,3%). Kendala metodologi meliputi kurangnya pengetahuan penulis tentang metodologi sebesar (10%), kesulitan mencari dosen ahli dalam bidang penelitian berkaitan dengan metode penelitian dan analisis validitas instrumen tertentu sebesar (6,7%).

ANDA TERMASUK KATEGORI YANG MANA???

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kalo saya sih masalah AURA... huahahahahaha

nungQ mengatakan...

auraaaaa kuning...
akan mengantarkanmu menjadi seorang Sarjana Teknik.. :P

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Let's Start from Here and Powered by Blogger.