Surat itu untuk Ibuku... :)

Malam itu............

K’ ayyi menawarkan sebuah novel lusuh yang sudah lama tak terjamah “TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK”. Setelah membongkar sana-sini, tak ditemukan.

Dalam sebuah map bening, terselip sebuah agenda usang. Agenda (mungkin lebih tepatnya “catatan harian”) dari Almarhum Om Munis”.


Di salah satu lembaran agenda itu, ada selembar surat yang mungkin batal untuk dikirimkan. Entahlah....surat itu untuk ibuku... ^^

Palopo, 1-3-1990

Kepada

Yth. Kak Ridha

di-

tempat

Assalamu Alaikum wr.wb

Syukur Alhamdulillah kakak selamat melahirkan seorang anak yang menjadi amanah, semoga saja tetap sehat-sehat. Insya Allah

Wahhhhh...itu saya, yang baru dilahirkan empat bulan lalu..hhe

Keadaan orang tua baik-baik saj, begitu pun kami di Palopo, semoga kakak pun begitu adanya.

Bapak membutuhkan photo copy akte kelahiran Nidar sebanyak 3 lembar, olehnya itu sedapat mungkin dikirim secapatnya.

Oh ya, mungkin bulan April adik KKN dan sekaran adik telah diminta untuk memasukkan judul skripsi. Oleh karena sks/program S-1 diharapkan ikut wisuda pada bulan 3 tahun 1991. Untuk itu adik mohon doanya.

Sekian dan cium sayang buat kedua kemenakanku.

TTD

Jadi teringat almarhum, walau pun hanya sedikit kenangan yang terekam dalam memoriku tentang beliau. Termasuk baju kembar ber-4 warna pink, pemberian beliau. ^^v

Bayangkan, kalau saat ini masih pake surat-surat-an??


Oom-oomku dan Tante-tanteku......love u all, miss u............hihihi