Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini
hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
mengapa Dia menitipkan padaku???
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ???
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ???
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan
bahwa itu adalah derita.
Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…
“ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”
***
WS Rendra
skip to main |
skip to sidebar
Menulis, pekerjaan untuk keabadian, jika engkau tak ingin hilang tertelan zaman, maka Menulislah......
Sabtu, 16 Juli 2011
Renungan
Pengikut
Selamat Menyimak
- Another Story (2)
- Berbagi Waktu dengan Alam (6)
- Dari Hati bede' (6)
- Edisi Bijak (5)
- Flash Back (5)
- Galau TA (4)
- Mari Membaca (1)
- Pixelzer07even (3)
Mengenai Saya
Komentar Terakhir
Menulislah Untuk Keabadian
Kalau kamu mau nulis ya tulis aja, jangan pernah mikir, langsung menulis apa aja jangan pakai mikir.
[William Forester]
Tersenyumlah...... Allah mencintaimu lebih dari yang kamu perlu
[Ajuj-Galaksi Kinanthi]
Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu, yang indah untuk dijelajahi, maka jelajahilah disegala penjurunya........
[Al-Mulk:15]
Maka berkelanalah di atas muka bumi ini untuk menemukan mozaikmu
[Pak Balia-Sang Pemimpi]
Keajaiban mimpi, keajaiban cita-cita dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkakulasikan dengan angka berapapun (5Cm)
Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu
[Arai Sang Pemimpi]
[William Forester]
Tersenyumlah...... Allah mencintaimu lebih dari yang kamu perlu
[Ajuj-Galaksi Kinanthi]
Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu, yang indah untuk dijelajahi, maka jelajahilah disegala penjurunya........
[Al-Mulk:15]
Maka berkelanalah di atas muka bumi ini untuk menemukan mozaikmu
[Pak Balia-Sang Pemimpi]
Keajaiban mimpi, keajaiban cita-cita dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkakulasikan dengan angka berapapun (5Cm)
Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu
[Arai Sang Pemimpi]
Copyright (c) 2010 Let's Start from Here and Powered by Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar