Selasa, 25 September 2012

Perempuan-Perempuan Sakaw


Entah ada angin apa, tiba-tiba saja seorang teman berinisiatif untuk melakukan pendakian “khusus perempuan”. Saya sepakat saja. Mumpung sedang sakaw tingkat labil. Hahaha

Oke!! kami bersembilan, delapan perempuan dan seorang lelaki sebagai leader.

Ini dia, perempuan-perempuan sakau itu!

Selamat Sore, Ramma…..

Maaf kali ini, di penghujung senja aku menyapamu dengan lesuh. Setelah empat kali menanjak, empat kali menurun selama hampir enam jam. Akhirnya sampailah kami di Lembah Ramma. Jangan tanya kami, kenapa bisa selama itu. Kami hanya ingin menikmati setiap liukan alam-Mu (bahasa pembenaran.red). Tahukan???? Bagaimana kalau para perempuan-perempuan berkumpul??? Kami serasa arisan panci di gunung. Merunut kisah sebelummya, kalian tahu?? Ada seorang perempuan ber-make up sebelum berangkat. Ckckckck. Maaf saya tak sanggup untuk menyebut namanya. Sebut saja namanya Mawar.


Tebak, yang mana yang dandan?? hha
Ramma, berselimut gelap dan dingin.
Rencana beramah-tamah ke tetangga tenda terpaksa dibatalkan. Tampaknya mereka akan beranjak ke paraduan.

Yah.. sudahlah…

Eettzzz.. kami yang kedatangan tamu, berceloteh di atas rumput, di bawah langit dengan berbagai macam tema, sampai kisah-kisah mistik pendakian. Bbbrrrrrrrrrrr…angin  sepoi-sepoi semakin mendukung alur kisahnya.

Heiiiiii…. SB telah memanggil-manggilku dari dalam tenda. Mari kita tidur ^^

Di tengan lelapnya tidur. Aaaarrrgggghhhh, sapi “salah didik” datang mengacau di perkemahan kami. Sempat menyeruduk teman setenda saya dan menculik ransum indomie dan mentega. Saya penasaran, dimana mereka mengamankan hasil jarahan mereka.

Malam itu, timbullah hayalan ongol-ongol tak berdalih kami. Ketawa cekikikan sambil membayangkan:

“disaat kami tertidur lelap, tiba-tiba seekor sapi datang membuka resleting tenda, memasukkan kepala celengak-celinguk  ke kiri dan ke kanan” dan menunduk takzim”
Sapinya Tata Mandong, 1.2.3.... Senyummm ^^
Ahhh.. sudahlah…malam masih dingin, mari kita lanjutkan tidur, besok akan ada mentari yang akan menyambutmu anak muda. Yeaaaaaaahhhhhhh!!!

Pagi…………………………………
Menu sarapan spaghetti, roti tawar, nasi goreng dan teh hangat siap menyumpal mulut kami. Kalau mendaki itu, makanannya harus mantap!!

Add caption

Sluuurrrppp…
Nikmat itu sederhana. :p
Eehh..ehh….makan pudding yang didinginkan di kulkas alam (sungai) itu nikmat loh. Sumpah!

Kemudian........
Saya mau tanya?? Parameter gifo itu bagaimana yah?? Foto-foto gaya ababil di pinggir danau ternyata memakan waktu hampir sejam. Dasar perempuan!!! hahaha



Hari ini, ada kisah mengharukan. Seorang lelaki bak pahlawan datang menyusul kami. Katanya beliau khawatir dengan kami. Hiks.. *lebay. Wow!!! Dia jago.. dia jagoo…ke Ramma pulang balik Lembanna hanya untuk menjemput kami. Kalau yang ini sebut saja dia Asoka. Heee????

Selepas packing dan foto bersama Sang Maestro “Tata Mandong”, mari kita pulang. Ibu mencarimu, Nak!!


Tata Mandong sang Maestro
Masih mauko mendaki?? Saya cambok ini..e !!! :p

Terima kasih lagi untuk Ramma-Mu, yang semakin mengeratkan tali Ukhuwah kami.
Setiap langkah, canda, tawa, kisah, semuanya masih terekam jelas dalam ingatanku, setiap detiknya! Bahkan setiap milidetiknya!!

Sampai jumpa di puncak lain,  saudara-saudariku.

Sekian
ini saja
 :)

6 komentar:

Nurmayanti Zain mengatakan...

asiknyaaaaaa :D haha! ajak-ajak dulu~

nungQ mengatakan...

hehehe.
Boleh..
Tp, harus dpt SIM (Surat Izin Mendaki) dulu dr ortu. :D
mirip-miripji dgn pendakian waktu di Bt. Daeng. Hohoho.

Azka Khoirootunhisan mengatakan...

Sim dr suami....

Tika Puji Dwi Astuti "saja" mengatakan...

sudah, ada lag?

nungQ mengatakan...

Bahhh... kalau Juju, lebih susah dapat SIM suami drpd SIM ortu. Hhi

nungQ mengatakan...

Dikau mau yang mana?? Haha

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Let's Start from Here and Powered by Blogger.