Entah ada angin apa, tiba-tiba saja seorang teman berinisiatif
untuk melakukan pendakian “khusus perempuan”. Saya sepakat saja. Mumpung
sedang sakaw tingkat labil. Hahaha
Oke!! kami bersembilan, delapan perempuan dan seorang lelaki sebagai leader.
![]() |
Ini dia, perempuan-perempuan sakau itu! |
Maaf
kali ini, di penghujung senja aku menyapamu dengan lesuh. Setelah empat
kali menanjak, empat kali menurun selama hampir enam jam. Akhirnya
sampailah kami di Lembah Ramma. Jangan tanya kami, kenapa bisa selama
itu. Kami hanya ingin menikmati setiap liukan alam-Mu (bahasa
pembenaran.red). Tahukan???? Bagaimana kalau para perempuan-perempuan
berkumpul??? Kami serasa arisan panci di gunung. Merunut kisah
sebelummya, kalian tahu?? Ada seorang perempuan ber-make up sebelum
berangkat. Ckckckck. Maaf saya tak sanggup untuk menyebut namanya. Sebut
saja namanya Mawar.
![]() |
Tebak, yang mana yang dandan?? hha |
Ramma, berselimut gelap dan dingin.
Rencana beramah-tamah ke tetangga tenda terpaksa dibatalkan. Tampaknya mereka akan beranjak ke paraduan.
Yah.. sudahlah…
Eettzzz..
kami yang kedatangan tamu, berceloteh di atas rumput, di bawah langit
dengan berbagai macam tema, sampai kisah-kisah mistik pendakian.
Bbbrrrrrrrrrrr…angin sepoi-sepoi semakin mendukung alur kisahnya.
Heiiiiii…. SB telah memanggil-manggilku dari dalam tenda. Mari kita tidur ^^
Di
tengan lelapnya tidur. Aaaarrrgggghhhh, sapi “salah didik” datang
mengacau di perkemahan kami. Sempat menyeruduk teman setenda saya dan
menculik ransum indomie dan mentega. Saya penasaran, dimana mereka
mengamankan hasil jarahan mereka.
Malam itu, timbullah hayalan ongol-ongol tak berdalih kami. Ketawa cekikikan sambil membayangkan:
“disaat kami tertidur lelap, tiba-tiba seekor sapi datang membuka resleting tenda, memasukkan kepala celengak-celinguk ke kiri dan ke kanan” dan menunduk takzim”
![]() |
Sapinya Tata Mandong, 1.2.3.... Senyummm ^^ |
Ahhh.. sudahlah…malam masih
dingin, mari kita lanjutkan tidur, besok akan ada mentari yang akan
menyambutmu anak muda. Yeaaaaaaahhhhhhh!!!
Pagi…………………………………
Menu
sarapan spaghetti, roti tawar, nasi goreng dan teh hangat siap
menyumpal mulut kami. Kalau mendaki itu, makanannya harus mantap!!
![]() |
Add caption |
Sluuurrrppp…
Nikmat itu sederhana. :p
Eehh..ehh….makan pudding yang didinginkan di kulkas alam (sungai) itu nikmat loh. Sumpah!
Kemudian........
Saya
mau tanya?? Parameter gifo itu bagaimana yah?? Foto-foto gaya ababil di
pinggir danau ternyata memakan waktu hampir sejam. Dasar perempuan!!!
hahaha
Hari ini, ada kisah mengharukan. Seorang lelaki bak
pahlawan datang menyusul kami. Katanya beliau khawatir dengan kami.
Hiks.. *lebay. Wow!!! Dia jago.. dia jagoo…ke Ramma pulang balik
Lembanna hanya untuk menjemput kami. Kalau yang ini sebut saja dia
Asoka. Heee????
Selepas packing dan foto bersama Sang Maestro “Tata Mandong”, mari kita pulang. Ibu mencarimu, Nak!!
![]() |
Tata Mandong sang Maestro |
Masih mauko mendaki?? Saya cambok ini..e !!! :p
Terima kasih lagi untuk Ramma-Mu, yang semakin mengeratkan tali Ukhuwah kami.
Setiap langkah, canda, tawa, kisah, semuanya masih terekam jelas dalam ingatanku, setiap detiknya! Bahkan setiap milidetiknya!!
Sampai jumpa di puncak lain, saudara-saudariku.
Sekian
ini saja
:)
:)
6 komentar:
asiknyaaaaaa :D haha! ajak-ajak dulu~
hehehe.
Boleh..
Tp, harus dpt SIM (Surat Izin Mendaki) dulu dr ortu. :D
mirip-miripji dgn pendakian waktu di Bt. Daeng. Hohoho.
Sim dr suami....
sudah, ada lag?
Bahhh... kalau Juju, lebih susah dapat SIM suami drpd SIM ortu. Hhi
Dikau mau yang mana?? Haha
Posting Komentar