Rabu, 28 Maret 2012

Sepenggal Cerita: Diksar Siaga Angkt. I Relawan Indonesia

Kamis, 22 Maret 2012, [Technical Meeting]

Setelah melakukan pencarian kelengkapan diksar ala Ayu Ting-Ting, diujung kulon sana. Pukul 16.00 menuju Markas Besar Relawan Indonesia. Dua perempuan dengan semangatnya menuju tempat Techmeet. Dan…………..hanya kami berdua kaum Hawa, dan [lagi] kami dipisahkan dalam kelompok yang berbeda. Hanya bisa pasrah [berlebihan].

Jum’at, 23 Maret 2012.

Pukul 12.00 sudah tiba di Markas. Sejauh ini anggota perempuan hanya saya, K’Ayyi, dan Uda. Sejam kemudian dapat kabar gembira. Akan ada dua orang perempuan lagi yang akan ikut. [syukurlah].



Dengan slogan “Semua Orang Bisa Jadi Relawan” hari itu kami dengan jumlah 21 orang dari berbagai kalangan berangkat.

Selepas shalat Ashar, akhirnya berangkat juga setelah 2 jam tertunda. Setelah mengalami “kesesatan jalan” akhirnya kami tiba di lokasi diksar di Laguruda, Sanrobone, Takalar. Perkemahan dibangun tepat dipinggir pantai. Langit malam ini bertabur bintang, semoga tak hujan.

Karena jumlah kami sudah berlima, kelompok dirombak kembali. Semua perempuan digabung menjadi satu kelompok. Selamat bergabung di Barak 4. Saya, K’ Ayyi, Risma, Kyren dan Uda sebagai Komandan Regu.

Malam pertama dilewatkan dengan makan malam, perkenalan, pembukaan, pembacaan tata tertib.

Sabtu, 24 Maret 2012.

Pukul 04.30. Bangun!! Bangun!!

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Setiap barak hanya diwajibkan membawa beras, masalah lauk pauk panitia akan menyediakan. Tapi, ternyata lauk-pauk yang disediakan masih mentah. Pagi ini kami akan menyantap ikan lele. Saya diutus untuk menangkap langsung ikan lele. Yuk mari………setelah mengalami pergulatan yang mendalam dengan para lele unyu akhirnya tibalah saatnya mengolah. [Parasitisme beraksi] nebeng bakar ikan di barak 1. Hahaha. Ets…makan siang lebih seru lagi, makan ayam euy. Tapi masih dengan aturan yang sama. Tangkap sendiri yooooww…

Pukul 08.00 [Tenda Utama]

Sedang asyik-syiknya menerima materi, tiba-tiba angin tak bersahabat, mulai mengamuk, bahkan menerbangkan tenda panitia. Berlarianlah para peserta untuk menyelamatkan tenda-tenda. Sempat menahan tiang tenda, tapi tampaknya semakin parah. Simulasi langsung dari Allah!! Kalang kabut, hujan mulai mengguyur dan mempok-porandakan lokasi perkemahan.

Tulang tenda Barak 4 patah, terpaksa numpang di rumah warga yang kebetulan kosong.

Hari kedua kami mendapatkan motivasi luar biasa dari Pak Abbas. “Who am I??” untuk apa kita ada di muka bumi ini?? “Manajemen Posko Penanggulangan Bencana”, “Navigasi Darat”, “Evakuasi dan Transportasi”, “Water Rescue”, “Pertolongan Korban Banyak dan ICT”, materi terakhir “Wawasan Indonesian Volunteer for Disasteer Relief” setelah sebelumnya kami disuguhi puisi yang sangat memukau dapi Pak Sulfiadi “Relawan, Pahlawan Kesunyian”

Barak 4 SIAPKAN SENJATA!! Panzer!! Bom!! Tembak Barak [1,2,3]. Game penghilang kantuk, jungkir balik, salto di udara, kayang, pukul-pukul tanah. Apapi?? :D

Malam itu takkan terlupakan, terharu mendengarkan curhat kecolongan salah satu peserta. Beliau “mungkin” peserta tertua. Berjalan pun beliau sudah tak sempurna, begitu pun pendengarannya. Tapi tetap semangat!! Masih mempertanyakan, Kenapa beliau bisa berada di antara kami. Sama Pak!! Sama pun dengan saya, saya juga masih mempertanyakan hal itu. Saya teringat petuah luar biasa dari Darwis Tere Liye “20 tahun dari sekarang, kau akan lebih menyesal atas apa yang tidak pernah kau lakukan, dibandingakan atas apa-apa yang kau kerjakan dan hal itu salah”. “mungkin” 20 tahun kemudian saya akan “menyesal” kenapa tidak ikut menjadi seorang relawan. Selama masih menginjakkan kaki di Makassar, Insya Allah akan ikut Follow Up dan tetap bergabung bersama kalian. ^^

Ahad, 25 Maret 2012

Pukul 02.00

Hari masih gelap, mari kita berkubang. Membasuh diri dengan air laut, jalan jongkok, merayap, simulasi water rescue, menyematkan K’Ayyi yang notabene korban luka yang tak bisa berjalan. Mari pasang pelampungnya bu. Ibu akan kami selamatkan. Ternyata menyeret Anda cukup melelahkan. Hahaha. Jago tawwah lemparan talinya komandan reguta’. Tepat dekatnya korban.

Setelah Riyadho, membersihkan dan melipat tenda peleton. Sambil menunggu kaum Adam menyelesaikan pengangkatan tenda. Kami menikmati kesyahduan laut dan mengutak-atik rumput laut warga.

Pukul 12.00

Tibalah saatnya pengukuhan. Kami diwajibkan mengambil slayer yang diikat di tiang di lautan, wow panasnyooooo. Mari kita tutup dengan foto-foto bersama panitia.

Terima kasih kepada Allah dan ciptaaNya dengan segala keeksotikannya.

Terima kasih kepada teman-teman diksar. Atas bantuannya, telah membakarkan kami ikan, memberikan sumbangan nasi, terima kasih untuk kebersamaannya, canda tawa, semoga tali ukuwah kita tidak putus sampai disini saja.

Terima kasih kepada panitia, maaf kami banyak merepotkan.

Terima kasih kepada Barak 4. Tetap semangat, sampai jumpa di Follow Up Diksar di Markas Besar. Afikaaaaa……iyaaaa…ada yang baru nih…apa?? Relawan Indonesia…

Relawan Indonesia…..SIGAP, CAKAP, TANGGAP!!! Semua bisa jadi relawan. Allahu Akbar!!

Salam Relawan, Salam Kemanusian kawan-kawan ^^

Angkatan Badai Selatan

5 komentar:

csdaties mengatakan...

yo tawwa...apdetmi :D
foto2 lainnya nyusul nah ;)

nungQ mengatakan...

^^
iya, suhu...

Anonim mengatakan...

set..set..afika..
iya,..
nanti cerita lg ya..
, heheee next story di diksar siaga angk.II..

Anonim mengatakan...

mauka ikuttt...

nantilah pas Nunung jadi panitia... :D

kan dia tau aku banget... pasti nanti aku disiapin pizza dan spagetii sama diaa...

hihihihihi

nungQ mengatakan...

k' Asni: ikan leleeeeeee... :D

Mirna: saya tunggu.. :p

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Let's Start from Here and Powered by Blogger.