Rabu, 30 November 2011

Akan Indah PAda Waktunya [MAAF]

Awal April, cerita kita diawali pertemuan syahdu di BPT 303.

 Aku tersipu malu, ketika kau senyum padaku. 
Dadaku berdegup kencang ketika mengenalmu lebih jauh, jauh...jauh...hingga diriku lebih mengenal dirimu daripada mengenal diriku sendiri. 

 Sejalannya waktu, kau yang membuatku galau tingkat akhirat, kau yang membuatku sesegukan tengah malam, kau yang membuatku emosi jiwa, kau yang membuatku lupa makan, insomnia, lupa mandi, lupa diri, hampir gila, hilang ingatan, mimpi aneh bahkan hidup segan, mati pun tak mau.

 Dimana terang yang kau janjikan??? 
Aku kesesepian...............sepi...... Kau menghilang!!!
 Bukan.....bukan....kau bukan menghilang, kau DIAM, tak mau bicara padaku lagi.
 Kususuri kota ini hingga kakiku terseok-seok, untuk mencari jawaban atas diammu itu. 

 Hingga suatu hari, seperti pelangi, setia menunggu hujan reda.... 
Kau mau mau membuka diri, walaupun kau membuka diri melalui temanku.
 Padahal saya yang mengenalmu lebih dulu. 
Tak apalah, saya sudah cukup sumringah dengan itu.

 Ku perlakukan kau lebih lembut dari biasanya, kutanyai kau dengan pelan dan lebih sabar dari biasanya, agar kau lebih terbuka padaku. 

ANFIS
Tapi, kau tahu tahu??
 Karena ulahmu, dilema merasuk dipikiranku, keduanya meraung-raung meminta untuk lebih diprioritaskan, “dia” menjauh dariku, senyummya tak seperti dulu, dia galau seperti petani menghadapi musim paceklik, tapi kuharap itu hanya sementara, karena sebentar lagi dia pun akan memanennya, dan berharap bulir-bulir padinya jauh lebih bagus.

 1 Desember 2011-Pao-PaoOfEmber

3 komentar:

Nur Awaliah Yusran mengatakan...

kak mantannnnn :D
lagi galau yah? hhe

:piss:

nungQ mengatakan...

huahahahaha.....ini ini pesan tersirat untuk "dia"

Nurmayanti Zain mengatakan...

ANFIS...

Happy ending kan kan kan? <3
ahahahahaha

*nunung~ barusanku ke sini, ck
(>_<")> aku follow yeee~
entar main-main tulisan rantai =))

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Let's Start from Here and Powered by Blogger.