Hari itu langit gelap dan akhirnya hujan.
Hujan hari itu labil, hujan kemudian berhenti, berhenti kemudian hujan.
Sesaat kemudian antusiasmeku sedikit mengerucut, melihat tak ada tempat untuk berteduh.
Akhirnya kami berempat tegar bersama rintik hujan siang itu.
Mengingat siapa yang aku tunggu, mengingat siapa yang akan keluar dari bangunan itu.
Ahhh… saudariku yang satu ini………..
Hai, Mirna. Senyummu sumringah, berkebaya biru, dengan sedikit make-up, bertoga, bersama map merah dengan langkah sedikit goyah menuruni tangga, pengaruh high heelsmu mungkin.
Bagaimana rasanya mengakhiri masa mahasiswamu?
Sungguh, bukan maksudku untuk membiarkanmu berjuang sendiri.
Banyak hal yang menjadi pertimbanganku, semoga kau mengerti.
Ahhh.. sudahlah, masa “diam-diaman” kita toh sudah berakhir dengan indah hari ini.
Terima kasih untuk 7 bulan yang mengharu biru, canda tawa, kamarmu yang kujadikan tempat kejadian perkara untuk memarahimu, cemilan, larutan cap kaki tiga, nasihat mamamu yang selalu menenangkan kegalauan kita, sarapan, dan seterusnya………
Dan maaf selalu menjadikanmu tumbal, kalau menghadap pembimbing, menyuruhmu untuk menghubunginya, menyuruhmu untuk bicara. menyuruhmu ini, itu..
Heiiii, malam ini aku rindu dengan kamarmu itu, tempatku mendengarkan kisahmu, apa kabar dia??
atau sekedar mengendarai motor dan bergosip sepanjang jalan.
Dan tentu saja, mengingat kembali perkenalan pertama kita di PBT 401.
selamat malam Emon :)
Palu, 19 Oktober 2012. 01.36 am
4 komentar:
haiiik ada yang kangen partner TA :')
Nung... nanti sempatkan liburan di makassar, yah...
nanti saya ajak kamu jalan-jalan naik mobil
yg saya bawa sendiri... :')
Awa': aahh.. siapa juga yang kangen?? [dengan mata berkaca-kaca] :D
Mirna: ihiiiiyyy.. :)
Ndak bisa melike komen di sini dih? hahahaha
Posting Komentar