Senin, 18 Juli 2011

NAFSU itu.....

Nafsu adalah faktor yang menghalangi hati untuk sampai kepada Allah swt, dan tidak ada seorangpun yang dapat masuk dan sampai kepada Allah swt, kecuali jika sudah membunuh nafsu tersebut, menyelisihi, memenangi pertarungan atasnya.



MAKA PERANGILAH NAFSUMU!! DAN MENANGKANLAH PEPERANGAN MELAWANNYA!!


Nafsu mengarahkan kita pada “kedurhakaan” dan mendahulukan kehidupan dunia.



Manusia terbagi menjadi dua kelompok:
Pertama, manusia yang dikalahkan, dikuasai dan dihancurkan oleh hawa nafsunya sendiri. Ia benar-benar tunduk dibawah perintahnya.
Kedua, manusia yang berhasil memenangi pertarungan melawannya. Ia mampu mengekang, menundukkan, sehingga nafsupun tunduk dibawah perintahnya. Semoga kita termasuk didalamnya ^^V

Dalam Alquran, Allah swt. menyebut nafsu dengan tiga sifat; muthmainnah, lawwaamah dan ammaarah bis-su’.


* Nafsu Muthma’innah, apabila nafsu tenang dan tentram dengan dzikrullaah, tunduk kepadaNya, rindu berjumpa denganNya, serta jinak kala dekat denganNya, maka disebutNafsu Muthmainnah. Kepadanya dikatakan — ketika menemui ajalnya, “Wahai nafsu muthmainnah! Pulanglah kepada Rabbmu dengan penuh rindu dan diridloi!”(Al-Fajr:27-28).

“Tidak ada musibah yang datang kecuali dengan izin Alloh. Dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya”(At-Taghaabuun:11)”.

* Nafsu Lawwaamah, ia adalah nafsu yang selalu berubah keadaan; sering berbalik, berubah warna. Kadang ia ingat, kadang alpa. Kadang ia sadar, kadang berpaling. Kadang ia cinta, kadang benci, kadang ia gembira, kadang sedih. Kadang ia ridha, kadang murka. Kadang ia taat, dan kadang ia khianat. Al-Hasan Al-Bashri berkata,”Seorang mukmin itu selalu mencela(lawwaamah artinya banyak mencela) dirinya. Ia terus berkata,”Apa yang kau inginkan dari semua ini? Mengapa kau lakukan ini? Sungguh ini lebih baik daripada yang ini!”. Ada juga yang mengartikannya lawwaamah dengan celaan pada hari kiamat. Pada hari itu setiap pribadi akan mencela dirinya sendiri. Jika ia pendurhaka, atas kedurhakaannya, dan jika ia seorang yang taat, atas keteledoran dan kekurangannya.

Lawwaamah itu ada dua. Lawwaamah yang tercela dan Lawwaamahyang terpuji. Yang pertama adalah nafsu yang dungu dan menganiaya diri sendiri. Ia dicela oleh Allah dan para malaikat. Sedangkan yang kedua adalah nafsu yang selalu mencela pemiliknya karena kekurangannya dalam ketaatan kepada Alloh–padahal ia sudah berusaha sekuatnya–. Nafsu ini tidak dicela. Bahkan nafsu yang paling utama adalah nafsu yang mencela diri atas kekurang taatannya kepada Alloh swt, dan ia siap menerima celaan dalam menggapai ridhlaNya. Demikianlah ia terbebas dari celaan Allah swt. Berbeda dengan orang yang puas atas amal yang dikerjakannya, dan ia tidak dicela oleh nafsunya, lalu tidak siap menerima celaan dalam menggapai ridhlaNya. Nafsu semacam inilah yang dicela oleh Alloh swt.

* Nafsu Ammaarah bis-Suu’,ini adalah nafsu yang tercela. ia selalu mengajak kepada keburukan, dan itu memang tabiatnya. Tidak ada seorang pun yang dapat selamat dari kejahatannya selain orang-orang yang mendapatkan taufiq dari Allah swt. Allah berkisah tentang istri menteri Al-’Aziz,“Dan aku tidak berlepas tangan dari nafsuku. Sesungguhnya nafsu itu selalu menyeru kepada kejahatan. Kecuali yang diberi rahmat oleh Rabbku. Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”(Yusuf:53).

Masih ingat deng kisah Nabi Yusuf dan Zulikha???

Zulaikha begitu mencintai Yusuf, berusaha mendekati beliau dengan cara yang tak pantas, lebih memntingkan NAFSU. Toh...pada Akhirnya Zulaikha berhasil memerangi nafsunya. Mereka ternyata berjodoh. Hanya saja, jalan yang ditempuh Zulaikha yang SALAH!!
Ringkas kata, nafsu itu hanya satu. Ia bisa jadi ammaarah, lawwaamah, atau muthma’innah( yang merupakan puncak kebaikan dan kesempurnaan).

KEEP HAMASAH..
MyLQ

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Let's Start from Here and Powered by Blogger.